Thursday, October 16, 2008

Distemper Anjing

Apakah Distemper?
Distemper pada anjing adalah suatu Penyakit yang menular pada anjing, serigala, anjing hutan, rakun, cerpelai, dan sejenis musang. Hal itu disebabkan disebabkan oleh suatu virus yang mudah tersebar dan terselubungi dengan lendir Meskipun demikian penyakit lebih sering terjadi pada anjing muda.Ini biasa terjadi pada hewan di bawah tekanan atau anjing yang terisolasi dari anjing lainnya .
Radius penyebaran distemper dapat mencakup seluruh dunia, cara penularan penyakit ini melalui kontak langsung dan udara. Penyakit ini menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada populasi anjing yang tidak divaksinasi di seluruh dunia.

Kejadian Penyakit
Canine distemper lebih sering menyerang pada anjing muda yang berumur 3-.9 bulan. Ini biasa terjadi pada hewan di bawah tekanan atau anjing yang terisolasi dari anjing lainnya. Penyakit distemper kira-kira 90% pada anjing berakibat fatal jika tidak ada perawatan. Jika ada anjing yang bisa bertahan, maka banyak yang akan menderita kerusakan permanent pada sistem saraf ( otak dan tulang belakang), parsial atau total kelumpuhan sering terjadi, atau otot /anggotagerak tidak dapat dikendalikan sehingga terdapat gangguan secara berkala.

Bagaimana Ditularkan
Penularan virus lewat udara menyebabkan infeksi ke dalam alat pernafasan. Virus mula-mula akan berkembang di dalam kelenjar getah bening local dan kemudian dalam 7 hari ke seluruh jaringan kelenjar getah bening. Dalam 3-6 hari setelah infeksi virus distemper suhu badan akan meninggi dan virus mulai masuk ke dalam peredaran darah. Dalam minggu kedua dan ketiga pasca infeksi, anjing mulai membentuk zat kebal untuk merespon infeksi dan jika mampu mengatasi virus distemper anjing tersebut akan sembuh tanpa menunjukkan gejala klinik. Apabila tidak mampu mengatasi virus tersebut maka anjing tersebut akan memperlihatkan penyakit baik akut atau subakut.

Gejala Distemper
Gejala ditandai timbulnya demam dan kematian secara mendadak. Setelah masa inkubasi 3-7 hari, anjing yang terinfeksi menderita 2 fase : 1) Fase mukosa : ditandai dengan gejala muntah dan diare, kulit yang tebal dan keras pada hidung serta bantalan kaki (”Hard Pad Disease”), 2) Fase Neurology/saraf (gejala klasik dimulai dari gemeretak dan gemetar dari rahang, gangguan hebat ke seluruh tubuh :”Chewing Gum Fit”): tremor, hilang keseimbangan dan tungkai menjadi lemah, jika keadaan melanjut bisa menyebabkan kematian
Beberapa anjing dapat terutama menderita gangguan pernafasan dan dapat juga terjadi gangguan pencernaan. Gejala pertama dari bentuk pulmonaris (paru) adalah peradangan cair dari laring dan bronchi, tonsillitis dan batuk. Selanjutnya terjadi bronchitis atau bronchopneumonia cair dan kadang-kadang pleuritis. Gejala saluran pencernaan meliputi muntah yang hebat dan mencret berair. Setelah mulainya penyakit, gangguan syaraf pusat dapat diamati pada sejumlah anjing, dicirikan oleh perubahan tingkah laku, pergerakan yang dipaksakan, kejang, serangan menyerupai ayan, ataxia, dan kelumpuhan.
Pada beberapa penderita akan memperlihatkan gejala syaraf dan diikuti gejala penyakit sistemik antara lain : hiperestesia, depresi, ataxia, paresis atau paralisa, dan tremor otot, encephalitis. Pada anjing tua adanya gejala encephalitis sangat berkurang sejak diperkenalkannya vaksin aktif distemper. Encephalitis dapat menyebabkan kerusakan mental yang fatal. Gejala klinis lain diantaranya, hewan selalu ingin tidur , hyperkeratosis.
Diagnosa yang mirip dengan distemper pada anjing yaitu rabies, pneumonia. Infeksi B. bronchiseptica, idiopatik epilepsy , hipoglikemia, trauma CNS dan gagal ginjal ( Schaer, 2003).

TERAPI
Tidak ada obat anti virus yang efektif, sehingga terapi distemper tidak spesifik. Pemberian antibiotic dimaksudkan untuk mengatasi terjadinya infeksi sekunder oleh bacteria. Terapi cairan dan elektrolit diberikan, karena penderita mengalami diare sehingga timbul dehidrasi

PENCEGAHAN
Pemberian gizi yang baik dan benar, control terhadap adanya parasit (ekto dan endo) dan vaksinasi yang teratur menurut prosedur. Vaksinasi dengan menggunakan vaksin aktif(hidup) dapat memberikan imunitas yang cukup dan berdurasi kurang lebih 1 tahun dan untuk anjing dengan kondisi prima dapat berdurasi beberapa tahun (2-3 tahun).
Jadwal Vaksinasi terhadap distemper anjing adalah sebagai berikut :
- pada umur 6-8 minggu diberikan vaksin aktif kombinasi MV-CDV( Measle virus dan Canine Distemper Virrus) atau vaksin CDV titer tinggi.
- 2X lagi vaksin ulangan yang diberikan setelah 3-4 minggu kemudian.
- Vaksinasi ulangan tahunan perlu dilakukan karena terjadi penurunan titer antibody.
Anak anjing yang tidak mendapat kolostrum induk tidak boleh divaksinasi dengan vaksin hidup sebelum berumur 4 minggu karena vaksin hidup akan berbahaya pada anak anjing yang tidak mempunyai pelindungan awal.

No comments: